Monday, August 26, 2019

Kisah Sukses Hary Tanoesoedibjo ( Raja Bisnis Multimedia )


Biografi Singkat Hary Tanoesoedibjo

Nama : Hary Tanoesoedibjo
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 26 September 1965
Pendidikan :
Bachelor of Commerce (Honours)
Carleton University
Ottawa-Kanada (1988)
Master of Business Administration
Ottawa University, Ottawa-Kanada (1989)
Posisi :
Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk.
Presiden Direktur PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Social Media : https://twitter.com/Hary_Tanoe


Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha sukses yang lahir pada tanggal 26 September 1965 di kota perjuang Surabaya. Masa kecilnya dihabiskan kebanyakan di kota Surabaya bersama dengan keluarganya. Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses.

Dan dari sang ayah Ahmad Tanoesoedibjo lah dirinya mendapatkan banyak motivasi serta inspirasi hingga bisa menjadi orang besar layaknya saat ini. Ia juga mempunyai beberapa saudara yang kini juga mengikuti jejak sang ayah, mereka adalah Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.

Selepas menamatkan pendidikan wajib di Indonesia, ia memutuskan untuk melanjutkan masa studinya di luar negeri. Ia memilih Carleton University, Ottawa Kanada sebagai tempatnya mengeyam ilmu pada jurusan Bachelor of Commerce. Dan setelah tamat, ia langsung melanjutkan studinya untuk mendapatkan  gelar Master of Business Administration di universitas yang sama. Semasa kuliah, Harry memang dikenal cukup pandai, terbukti ia hanya butuh waktu 1 tahun untuk menamatkan gelar masternya pada saat itu.

Saat ini ia telah menikah dengan seorang wanita bernama Liliana Tanaja Tanoesoedibjo. Dan dari pernikahannya tersebut kini ia telah memiliki 5 orang putra.

Perjalanan Karir Hary Tanoesoedibjo
Karir Harry dimulai dari perusahaan yang didirikannya yaitu PT. Bhakti Investama Tbk . Ia merupakan pendiri serta pimpinan perusahaan yang juga dikenal dengan nama MNC Tbk tersebut. Ia mendirikan perusahaan tersebut dengan kerja keras sejak tahun 1989. Pada waku itu perusahaan manajemen investasi tersebut masih belum sebesar saat ini. Namun dengan keahlian Harry dalam melihat peluang, pelan namun pasti perusahaannya tersebut kian menggurita.


Salah satu perusahaan yang telah diakuisisi oleh MNC Tbk adalah PT. Bimantara Citra Tbk. Sebelum mengalami kemunduran usaha, perusahaan tersebut dimiliki oleh anak mantan pemimpin bangsa Soeharto yaitu Bambang Trihatmojo. Dari sinilah karir besar sang bos multimedia Indonesia mulai berkembang.

Awalnya dirinya bermimpi untuk dapat menjadi pengusaha yang menguasai banyak media massa yang ada di tanah air. Dirinya yakin bahwa masa depan dunia media massa akan makin startegis nantinya. Dan setelah mendapatkan perusahaan akuisisi tersebut, MNC TV berhasil menggaet beberapa stasiun televisi nasional yaitu RCTI, Global TV dan juga TPI yang dirubah namanya menjadi MNC TV.

Tidak hanya itu lewat perkembangan MNC Tbk yang kian luas, dirinya juga telah merambah dunia media cetak. Tercatat ia merupakan pimpinan dan pemilik dari beberapa media cetak seperti Harian Seputar Indonesia, Majalah Ekonomi Trust dan tabloid remaja Genie. Dalam dunia penyiaran, jaring kekuasaannya juga termasuk stasiun radio Trijaya FM serta perusahaan penyedia layanan TV satelit Indovision yang makin melengkapi kerajaan bisnis multimedia miliknya.




Berkat semua usahanya yang telah menggurita tersebut dirinya pernah tercatat sebagai orang paling kaya urutan 22 di Indonesia versi Forbes dengan total kekayaan yang mencapai US$ 1,35 miliar. Pencapaian tersebut tidaklah ia dapatkan dengan waktu yang singkat. Perjuangan merintis perusahaan dan banyak makan asam garam di dunia management investasi perusahaan menjadikan dirinya salah satu pebisnis dengan insting yang kuat untuk melihat peluang dari hal yang nampaknya remeh dan cenderung dianggap sudah tidak potensial. Dan dengan usaha keras, ia merubahnya menjadi lahan bisnis yang luar biasa menghasilkan.

Hary Tanoesoedibjo Di Dunia Politik
Setelah cukup mantap di dunia bisnis, pada tahun 2011 dirinya mencoba untuk turun ke kancah politik. Dan pada waktu itu yang menjadi pilihannya adalah partai politik baru Nasional Demokrat. Partai Nasdem sendiri didirikan oleh seorang pengusaha dan mantan petinggi partai Golkar yaitu Surya Paloh.

Pada dasarnya antara Harry dan Surya Paloh sama sama bergerak dalam bidang bisnis media massa, dan mungkin berkat itu pula dirinya akhirnya memutuskan merapat ke kubu Nasdem. Namun tidak begitu lama, tepatnya pada awal tahun 2013 Harry dengan resmi menyatakan keluar dari Nasdem dengan alasan ketidak sepahaman dengan sang pendiri Surya Paloh.

Lepas dari Nasdem ternyata karir Harry di dunia politik belum berhenti. Ia mendirikan Perindo yang merupakan organisasi gabungan mantan kader Nasdem yang tidak lagi sepaham dengan partai tersebut. Sempat diam beberapa saat, tiba-tiba ia telah menerima pinangan salah satu partai politik yang cukup mencuat saat ini yaitu Hanura.

Tidak tanggung-tanggung setelah bergabung ia langsung mendapatkan kursi nyaman sebagai calon wakil presiden usungan partai yang di motori oleh tokoh besar TNI, Wiranto tersebut. Bersama Wiranto, dirinya menyatakan siap maju pada Pemilu 2014 dengan mengusung  jargon “Bersih, Peduli, Tegas”.

No comments:

Post a Comment

Kisah Sukses Mochtar Riady ( Pemilik Lippo Group )

Nama Mochtar Riadi mungkin sedikit asing bagi Anda yang belum mengenal dunia bisnis dengan baik. Namun jika mendengar nama Lippo Group mu...